Nemu sekelompok orang disekitaran
jalan Asia Afrika Bandung sedang asyik membicarakan isu ter-hits dilingkungan
mahasiswa saat ini: Aksi Bela Rakyat 121.
Salah satu dari mereka mengatakan “aksi ini adalah
pengulangan dari massa aksi ditahun 1966.” Lebih kurang begitu. Berarti
sehabis aksi bakalan ada mahasiswa-mahasiswa yang ditarik ke DPRGR (1966 DPR
masih DPRGR), menikmati kekuasaan dan lupa sama apa yang telah mereka
koar-koarkan ketika mereka turun kejalan? Hehehe.
Pengen ketawa sih. Kok ada ya orang
yang menyamakan aksi hari ini dengan aksi tahun 66. Mungkin berharap aksi-aksi
selanjutnya yang berkaitan dengan aksi hari ini sama heroiknya dengan tahun
1966. Mungkin. Tahun 1966 punya Tritura,
tahun 2017 punya “Pantura: Panca Tuntutan Rakyat”
kali ya.
Tapikan situasi politik Negara kita
saat ini dengan situasi tahun 66 jelas sangat berbeda. Iya mahasiswa turun
kejalan, iya mahasiswa menuntut hak-hak yang mengatasnamakan kesejahteraan rakyat.
Tapi tetep aja beda. Mau gimana juga gabisa disama-samain. Menurutku, alasan aksi
121 hari ini tidak sekuat alasan mengapa mahasiswa tahun 1966 bisa serentak mengerahkan
massa turun kejalan untuk menuntut kebijakan pemerintah. Mengingat situasi Negara
tidak segenting tahun 1966 pasca kejadian berdarah 65. ((Kita Negara demokrasi
kan? Rakyatnya bebas untk berpendapat kan?))
Selain melek isu-isu aktual, yok
sama-sama kita JASMERAH guys.
Bandung, 12 Januari 2017